Sebelum memulai dari pertanyaan “ingin mendirikan organisasi
apa?” coba kita liat terlebih dahulu pengertian dari organisasi itu apa dan
memiliki tujuan apa .
Pengertian organisasi
Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang
memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja
bersama-sama dan merealisasikan tujuanya.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat
meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara
sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986).
Pada dasarnya orang tidak bisa hidup sendiri. Sebagian besar
tujuannya dapat terpenuhi apabila ada interaksi sosial dengan orang lain.
Sebagai mahluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia memiliki
kebutuhan terhadap manusia lainnya. Karena itulah biasanya manusia berkumpul
dan membentuk kelompok, yang disebut dengan organisasi. Karang Taruna,
perusahaan, kerajaan, negara, adalah bentuk-bentuk dari organisasi. Bahkan
sebuah organisasi kejahatan pun pada dasarnya juga adalah sebuah organisasi,
dimana mereka bergabung dan berkumpul karena memiliki tujuan dan kepentingan
yang sama. Organisasi yang paling kecil yang kerap kita jumpai adalah keluarga.
Keluarga pada hakikatnya adalah sebuah organisasi. Keluarga adalah satuan
organisasi terkecil yang pertama kali dikenal oleh setiap manusia.
Komponen Organisasi
Komponen penting organisasi meliputi :
Tujuan
Merupakan motivasi, misi, sasaran, maksud dan tujuan yang
akan dicapai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan berdasarkan rentang dan
cakupanya dapat di bagi dala beberapa karakteristik antara lain :
Tujuan Jangka panjang
Tujuan Jangka menengah dan
Tujuan Jangka pendek
2. Struktur
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen
(unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan
yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu
struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan,
saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh
semua komponen dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien.
Struktur organisasi merupakan deskripsi bagaimana organisasi membagi pekerjaan
dan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan tugas dan
pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan yang diemban
oleh organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi
secara internal maupun eksternal.
Sistem
Setiap organisasi baik formal maupun informal, akan menganut
suatu sistem yang mengatur bagaimana cara organisasi mencapai tujuannya. Untuk
itulah setiap organisasi memiliki peraturan-peraturan yang merefleksikan
kepentingan-kepentingan organisasi. Sistem pada organisasi itu dapat berupa
anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus, prosesdur dan
peraturan lainnya. Pada organisasi yang paling kecil, yaitu keluarga,
pada dasarnya juga memiliki peraturan-peraturan sekalipun tidak sekompleks
peraturan pada organisasi besar. Sistem yang dianut oleh organisasi inilah yang
mengatur setiap gerak dan tindak tanduk organisasi. Pada organisasi monarki,
sistem itu berupa kekuasaan mutlak yang berada di tangan raja. Raja mengatur
segala aspek dan membuat peraturan-peraturan. Raja berperan sebagai pusat
(sentral) segala aspek di dalam organisasi kerajaan. Organisasi demikian dapat
disebut dengan organisasi yang diatur oleh orang (ruled by person).. Sekalipun
sistem itu dibuat oleh orang perorang, namun setiap orang memiliki komitmen
yang tinggi untuk mengikuti sistem tersebut. Apabila sistem tersebut dipandang
perlu untuk diperbaiki, maka sistem tersebut bisa diperbaiki agar kembali
sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan organisasi. Organisasi yang diatur oleh
sistem (ruled by system), memiliki sistem yang berkesinambungan sekalipun ada
orang yang keluar/masuk ke dalam organisasi.
Partisipasi
Dalam berorganisasi setiap individu dapat
berinteraksi dengan semua strukturyang terkait baik itu secara langsung maupun secara
tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat
berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi
yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih
mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan
sebagai keterlibatan mental ataupikiran dan emosi atau
perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan
sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.
Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti
keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai
keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi
kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam
usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang
bersangkutan.
Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan
sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih
daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan
kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini
berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu
kelompok.
Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur
tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui
sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.
Jenis-jenis
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu
sebagai berikut:
Pikiran (psychological participation)
Tenaga (physical partisipation)
Pikiran dan tenaga
Keahlian
Barang
Uang
Syarat-syarat
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan
dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu
yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan
oleh pemimpin.
Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa
diperlukan peran serta.
Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya
dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan
menimbulkan efek negatif.
Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan
organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang
menjadi perhatiannnya.[1]
Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi,
dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan
pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka
unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan
komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang
sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau
berhasil.
Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan
peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan
hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan
pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam
pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada
prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.
Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas
dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang
diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.
Bentuk-bentuk organisasi
Dari definisi organisasi tersebut saya mengambil contoh
tentang oranisasi mahasiswa daripengalaman pribadi saya dalam
berorganisasi di dalam kampus Universitas Gunadarma
Di bawah naungan BEM saya mengikuti oprganisasi HIMSI
(himpunana mahasiswa system Informasi) dari situlah saya dapat belajar berbagai
macam pengalaman dan saya dapat bertukar pikiran maupun rencana kedepan akan
seperti apa kita membawa atau menjalankan proker (program kerja) di dalam
himpunan tersebut. Tujuan organisasi itu sendiri memili sangat banyak keuntunga
yaitu bisa saling mengenal satu sama lain contohnya kita tidak hanya bertukar
fikiran antar domisili kalimalang saja tetapi jika ada rapat kita bias sharing
ilmu antar domisili depok , cengkareng maupun salemba.
motivasi yang mendorong seseorang masuk dalam sebuah
organisasi. Diantara beberapa motivasi atau tujuan seseorang bergabung ke dalam
suatu kelompok organisasi adalah :
1. Kelompoks atau
organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah.
2. Mencegah kesepian dan
kerenggangan
3. Kelompok dapat
memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai masalah
4. Kelompok dapat
memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku, dankesetaraan
kelompok
5. Kelompok sosial ,
kerja dan bermacam-macam kelompk lainnya memberikan prestige, status dan
pengakuan.
Ada lagi contoh dalam organisasi HIMSI kita membuat program
sosial yaitu membantu korban kebakaran mengumpulkan dana baju yang masih layak
pakai maupun bahan makanan. Itu semua dapat disebut jugab sebagai partisipasi
perduli antar sesama
Jenis-jenis partisipasi dalam organisasi yaitu menurut
pendapat saya
Pikiran = setiap mahasiswa pasti
memiliki pemikiran yang berbeda-beda dari situlah kita dapat berbagi ilmu dan
memecahkan suatu masalah
Keahlian = Setiap mahasiswa memiliki keahlian masing-masing
dan dalam menjalankan tugas proker misalnya defisi litbang dalam organisasi
kita yaitu mengadakan workshop , seminar selain itu pula kita mengadakan acara
kumpul setiap hati kamis untuk belajar bersama
Tempat = setiap organisasi pasti
membutuhkan tempat yaitu seperti sekre . himsi sendiri memiliki sekre yaitu
untuk saling membantu mengertjakan tugas contohnya dalam Praktikum diadakan LP
(laporan pendahuluan) yang mengunakan mesintik dan di dalam sekre tersebut
sudah terdapat lat agar mahasiswa dapat menggunakan nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar